Minggu, 04 Maret 2012

proses pembuatan tahu

v     Langkah-langkah (proses) pembuatan tahu jambi adalah sebagai berikut:
·           Kedelai yang tersedia dicuci hingga bersih.
·           Lalu kedelai yang sudah bersih tersebut direndam dalam air selama ± 2-3 jam.
·           Setelah itu kedelai yang ada siap digiling.
·           Setelah digiling kedelai yang sudah halus tersebut kita masukkan dalam bak-bak untuk selanjutnya diuapi.
·           Setelah diuapi selama ± 10 menit kemudian selanjutnya dipindahkan ke kain penyaring dan dibutuhkan waktu ± 10 menit agar sari kedelai dapat terpisah dari ampasnya. Untuk mempermudah proses terpisahnya sari kedelai dari ampasnya maka ditambahkan air sambil terus diaduk-aduk.
·           Ampas tahu akan tetap bertahan dalam kain sementara sari dari kedelai akan jatuh kedalam bak yang sudah disiapkan dibawahnya.
·           Ampas tahu yang tertahan pada kain lalu dibuang, sedangkan sari tahu dalam bak akan diolah lebih lanjut untuk menjadi tahu.
·           Sari tahu yang ada dalam bak kemudian akan ditambahkan biang/bibit (air tahu) secara terus menerus sambil terus diaduk untuk memisahkan sari kedelai dari air biasa. Penambahan biang/bibit (air tahu) bertujuan agar sari kedelai dalam bak dapat mengendap dengan baik.
·           Proses inipun memakan waktu ± 20 menit sampai air akan terpisah dari sarinya. Setelah itu air biasa tersebut akan disedot hingga terpisah dari sari kedelai. Air ini tidak selanjutnya dibuang, melainkan digunakan untuk menjadi biang/bibit (air tahu) pada proses diatas.
·           Setelah yang tersisa dalam bak hanyalah sari kedelai, maka sari-sari tersebut akan diangkat dengan menggunakan penyaringan untuk seterusnya dimasukkan ke cetakan tahu.
·           Setelah dirasa sudah cukup maka cetakan kemudian ditutup. Proses ini berfungsi untuk memberi bentuk pada produk tahu yang nantinya diasilkan sekaligus unutk meniriskan air yang masih tertempel pada sari kedelai tersebut.
·           Lama penyimpanan dalam cetakan ± 15 menit. Jika kita ingin tahu yang lebih keras kita tinggal menambah waktu pendiaman dalam cetakan.
·           Kemudian tahu yang sudah tercetak tersebut akan di rebus ± 1 jam, hal ini dilakukan untuk mengurangi kelembekan tahu. Sekaligus untuk menjadikan tahu lebih tahan lama.

Usaha Pabrik Tahu

PROSES PEMBUATAN TAHU (200 kg)
1. Penyortiran kedele (> kotoran kedele, 2kg)
2. Perendaman (> Air Limbah, 590 liter)
3. Pencucian (> air limbah, 700 liter)
4. Penggilingan
5. Perebusan (> emisi gas buang)
6.Penyaringan (> ampas tahu, 500 kg)
7.Penggumpalan (> air limbah)
8.Pencetakan tahu (> air limbah)
9.Pengepresan (> air limbah, 750 liter)
10.Pemotongan tahu > TAHU 

REKOMENDASI PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA PROSES PEMBUATAN TAHU
1.Penyimpanan dan Penanganan Bahan
2.Efisiensi Air
3.Efisiensi Energi
4.Peralatan
5.Proses Penggumpalan
6.Sanitasi dan Lay Out

PENYIMPANAN DAN PENANGAN BAHAN
1.Kedele lama dipakai dahulu/digiling dahulu
2.Tidak menimbun kedele terlalu banyak, diusahakan untuk 5-6 hari produksi

EFISIENSI AIR
1.Menutup kran air
2.Tidak mengisi bak terlalu penuh
3.Air bekas cucian dipakai lagi untuk perendaman kedele
4.Untuk produksi 200 kg, semula penggunaan air 5.285 liter setelah menerapkan produksi bersih turun menjadi 3.724 liter

EFISIENSI ENERGI
1.Penggunaan serbuk gergaji,kawul , dll untuk bahan bakar
2.Melapisi steam dengan isolator
3.Air ketel harus terkontrol, jangan habis

PERALATAN PEMBUATAN TAHU
1.Bak perebusan dan bak penampung sari kedele sebaiknya menggunakan stainless steel
2.Gilingan kedele juga dari stainless steel
3.Alat kontrol tekanan pada ketel dalam keadaan baik 

PROSES PENGGUMPALAN
1.Gunakan kerta pH dalam penggumpalan tahu
2.Protein menggumpal pada pH 4-5
3.Penggumpalan dengan pH yang tepat akan menghasilkan tahu yang banyak

SANITASI DAN LAY OUT
1.Bangunan dan peralatan didesain mudah dipelihara, selalu bersih dan siap dipakai
2.Ruang pengolahan selalu dibersihkan
3.Ruang di luar pengolahan selalu dibersihkan
4.Lalat, tikus, kecoak dan serangga lainnya diusahakan tidak masuk ruang produksi
5.Pembersihan dilakukan berkala
6.Pekerja disiplin menjaga kebersihan diri, memakai pakaian kerja, mencuci peralatan, lantai
7.Kesehatan dan kebersihan pekerja sangat penting dalam menjaga kualitas tahu
PENGOLAHAN AIR LIMBAH PABRIK TAHU
1.Penyaringan air limbah dengan saringan kasar
2.Bak kontrol (pengendapan)
3.Bak ekualisasi/penampungan sementara
4.Proses anaerob (UASB, ABMFT, dll.)
5.Proses aerob
6.Bak pengendap/bak kontrol
7.Pembuangan air limbah terolah ke lingkungan



Metodologi

1.    BAHAN
1.    Kedelai 5 kg
2.    Air secukupnya
3.    Batu tahu 1 gram


2.     ALAT
1.    Ember besar
2.    Tampah (nyiru)
3.    Kain Saring atau kain blancu
4.    Kain pengaduk
5.    Cetakan
6.    Keranjang
7.    Rak bambu
8.    Tungku atau kompor
9.    Alat penghancur (alu)
3.    CARA PEMBUATAN
1.    Pilih kedelai yang bersih, kemudian dicuci;
2.    Rendam dalam air bersih selama 8 jam (paling sedikit 3 liter air untuk 1 kg kedelai). Kedelai akan mengembang jika direndam;
3.    Cuci berkali-kali kedelai yang telah direndam. Apabila kurang bersih maka tahu yang dihasilkan akan cepat menjadi asam;
4.    Tumbuk kedelai dan tambahkan air hangat sedikit demi sedikit hingga berbentuk bubur;
5.    Masak bubur tersebut, jangan sampai mengental pada suhu 70 0 ~ 80 0 C (ditandai dengan adanya gelembung-gelembung kecil);
6.    Saring bubur kedelai dan endapkan airnya dengan menggunakan batu tahu (Kalsium Sulfat = CaSO4) sebanyak 1 gram atau 3 ml asam cuka untuk 1 liter sari kedelai, sedikit demi sedikit sambil diadauk perlahan-lahan.
7.    Cetak dan pres endapan tersebut.
Catatan:
1.    Hasil pemasakan ini sangat dipengaruhi oleh suhu. Tujuan pemanasan tersebut adalah untuk:
a.     Menghilangkan bau kedelai.
b.    Agar proses penyaringannya dapat berjalan lebih baik.
2.    Perlu diingat, bahwa pemanasan juga berpengaruh terhadap kandungan proteinnya. Pengaruh panas dapat menyebabkan kerusakan protein, sehingga harus dilakukan dengan hati-hati.
3.    Penggilingan dengan ari dingin menyebabkan bau khas kedelai tidak hilang, shingga tahu kurang disukai.
 

Kamis, 09 Februari 2012

Manusia

Manusia yang fana hidup dalama kesendirian menyadari akan pentingnya sebuah kebersamaan
namun kebersamaan tanpa keadilan mengurangi inti kehidupan untuk saling berbagi
keadilan tanpa mengetahui sumber keadilan hanyalah kemunafikan
hanya yang maha kuasa yg mengerti
kita dan semuax adalah bagia dari keadilan Tuhan
karena Tuhan membuat semuanya itu baik adanya
 
Manusia bisa meragukan suatu imajinasi yg belum tentu ada
tapi paling tidak dirinya merupakan imajinasi yg nyata
karena manusia tidak tahu dari mana ia bersal
ketika menyadarinya barulah manusia tahu itu Luar biasa

Manusia berfikir tentang Tuhan melalui imajinasinya
tapi manusia yg mengerti akan keistimewaanx (rasio dan hati nurani bukan produk evolusi)
maka manusia tahu bahwa dia hanyalah hasil dari keberadaan Tuhan yg wajib disembah dan diikuti

tidak semuanya imajinasi tidak logis
jika berpikir tentang segala pengetahuan di dunia maka semuanya hanyalah imajinasi yg logis
mengetahui realita bermula dari imajinasi,

tidak ada manusia yang bisa mengubah relita tapi biarlah imajinasi menjadi kenyataan agar dapat mengetahui realita
karena tidak ada yg tidak ada sama sekali dalam imajinasi

bukankah imajinasi dapat membuat bumi yang kotak menjadi bulat,
dimana imajinasi selalu memandang kedepan bukan keblakang maka realita pun dapat dibentuk...
hanya saja realita selalu berubah ubah
yang ada hari ini belum tentu ada di kemudian waktu atau pun yg tidak ada dulu namun ada sekarang...
maka dari itu imajinasi tidak dapat menyelami keabadian karena terbatas ruang dan waktu

dimana ada keabadian disitulah manusia tidak perlu lagi berimajinasi
sebab realita tertinggi adalah keabadian

pada suatu saat semuanya akan menuju pada keabadian yg tidak bisa dinalar kapanx
namun biarlah keabadian menemukan kita pada saat yg tepat dimana dunia tidak membuntuhkn kita lagi
dan kita telah sepenuhnya adil untuk dunia ini...